Waahhh.... Banyak TV nya
Senin, 28 Mei 2012
TV Online
Diposting oleh
ersa dilla
di
22.13
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
FESTIVAL FILM BANDUNG 2012
Berikut ini daftar pemenang kategori Film Layar Lebar:
Film Terpuji: The Mirror Never Lies
Pemeran Utama Pria Terpuji: Qausar Harta Yudana (Pengejar Angin)
Pemeran Utama Wanita Terpuji: Prisia Nasution (Sang Penari)
Pemeran Pembantu Pria Terpuji: Surya Saputra (Malaikat Tanpa Sayap)
Pemeran Pembantu Wanita Terpuji: Ira Maya Sopha (Mother Keder) & Ratna Riantiarno (Get Married 3)
Sutradara Terpuji: Kamila Andini (The Mirror Never Lies)
Penulis Skenario Terpuji: Ben Sihombing (Pengejar Angin)
Penata Editing Terpuji: Cesa David Luckmansyah (Sang Penari)
Penata Kamera Terpuji: Ipung Rachmat Syaiful (The Mirror Never Lies )
Penata Artistik Terpuji: Allan Sebastian (Di Bawah Lindungan Ka’bah) & A Tonny Trimarsanto, Timothy D Setyanto (The Mirror Never Lies).
Penata Musik Terpuji: Aksan Sjuman & Titi Sjuman (Sang Penari)
Poster Film Terpuji : The Mirror Never Lies
Penghargaan Khusus Pemeran Anak Terpuji: Chantiq Schagerl (Hafalan Shalat Delisa)
Lifetime Achievment Award: Aminah Cendrakasih & Slamet Rahardjo
FFB 2012
Film
- Film Terpuji: The Mirror Never Lies, produksi bersama SET Film , WWF Indonesia, dan Pemda Wakatobi.
- Pemeran Utama Pria Terpuji: Qausar Harta Yudana, film Pengejar Angin, produksi bersama Putar Production dan Pemerintah Sumatera Selatan.
- Pemeran Utama Wanita Terpuji: Prisia Nasution, film Sang Penari, produksi bersama KG Production, Indika Pictures, Les Petites Limieres, dan Salto Films.
- Pemeran Pembantu Pria Terpuji: Surya Saputra, film Malaikat Tanpa Sayap, produksi Starvision Plus.
- Pemeran Pembantu Wanita Terpuji:
- Ira Maya Sopha, film Mother Keder, produksi Visi Lintas Film;
- Ratna Riantiarno, film Get Married 3, produksi Starvision Plus.
- Sutradara Terpuji: Kamila Andini, film The Mirror Never Lies, produksi bersama SET Film, WWF Indonesia, dan Pemda Wakatobi.
- Penulis Skenario Terpuji: Ben Sihombing, film Pengejar Angin, produksi bersama Putar Production dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
- Penata Editing Terpuji: Cesa David Lukmansyah, film Sang Penari, produksi bersama KG Production, Indika Pictures, Les Petites Limieres, dan Salto Films.
- Penata Kamera Terpuji: Ipung Rahmat Syaiful, film The Mirror Never Lies, produksi bersama SET Film, WWF Indonesia, dan Pemda Wakatobi.
- Penata Artistik Terpuji:
- Alan Sebastian, film Di Bawah Lindungan Ka’bah, produksi MD Pictures;
- Tonny Trimarsanto dan Tomy D. Setyanto, film The Mirror Never Lies, produksi bersama SET Film, WWF Indonesia, dan Pemda Wakatobi.
- Penata Musik Terpuji: Aksan Sjuman dan Titi Sjuman, film Sang Penari, produksi bersama KG Production, Indika Pictures, Les Petites Limieres, dan Salto Films.
- Poster Terpuji : film The Mirror Never Lies, produksi bersama SET Film, WWF Indonesia, dan Pemda Wakatobi.
- Penghargaan khusus pemeran anak terpuji: Chantiq Schagerl dalam film Hafalan Shalat Delisa[12]
- Penghargaan khusus untuk pencapaian seumur hidup atau Life Time Achievement di Festival Film Bandung (FFB) 2012 diberikan kepada Slamet Rahardjo dan Aminah Cendrakasih[13].
Sinetron
- Sinetron Terpuji: Anak Kaki Gunung, produksi Citra Sinema (SCTV)
- Sinetron Lepas (FTV) Terpuji: Si Doel Anak Pinggiran, produksi Karnos Film (RCTI).
- Pemeran Utama Pria Terpuji: Agus Kuncoro, Tim Bui, produksi SET Film dan Serach for Common Ground.
- Pemeran Utama Wanita Terpuji:
- Donna Harun, Kampung Hawa, produksi ANP Films (Trans 7);
- Agnes Monica, Mimo Ketemu Poscha, produksi Sinemart (RCTI).
- Pemeran Pembantu Pria Terpuji: Asrul Dahlan, Tendangan si Madun, produksi MD Entertainment (MNCTV).
- Pemeran Pembantu Wanita Terpuji : Dewi Irawan, Anak Kaki Gunung produksi Citra Sinema (SCTV).
- Sutradara Terpuji: Kiki ZKR, Anak Kaki Gunung, Citra Sinema (SCTV)
- Penulis Skenario Terpuji : Misbach Yusa Biran, Anak Kaki Gunung produksi Citra Sinema (SCTV).
- Penata Editing Terpuji: Toma Margens, Laskar Pelangi The Series produksi Mizan Productions (SCTV).
- Penata Kamera Terpuji: Enggong Supardi, Anak Kaki Gunung, produksi Citra Sinema (SCTV)
- Penata Artistik Terpuji: Romadona, Laskar Pelangi The Series, produksi Mizan Productions (SCTV).
- Penata Musik Terpuji: Joseph S. Djafar, Putih Abu-Abu, produksi Screenplay Production (SCTV).
·
BANDUNG,
KOMPAS.com - Pada hari Sabtu
(12/5/2012), bakal diumumkan film dan narafilm terpuji di Festival Film Bandung
di halaman Gedung Sate.
·
Tradisi yang berlangsung
selama 25 tahun ini kembali dilangsungkan, meski tetap dibayangi kekhawatiran
kualitas film yang beredar di Kota Bandung maupun daerah lain di Indonesia.
·
Nominasi untuk film dan
narafilm terpuji didapatkan dari pengamatan FFB selama satu tahun yakni Maret
2011 hingga Maret 2012. Film lokal yang beredar di bioskop Kota Bandung
mencapai 87 judul, sedangkan film impor mencapai 114 judul. Untuk judul
sinetron berseri maupun lepas atau FTV, didapatkan 327 judul oleh tim pemerhati
dari FFB.
·
Dari segi kuantitas,
jumlah film lokal yang beredar memang lebih banyak dibandingkan tahun lalu
dengan 78 judul. Dari 87 judul film di tahun 2012, terdiri dari 63 judul drama,
dan 24 judul film horor.
·
Dengan komposisi 27,5
persen merupakan film horor, kecenderungan film Indonesia belum beranjak dari
konten hantu maupun pocong, selain itu juga ditemui film yang mengumbar
kehidupan glamor dengan penceritaan yang kedodoran.
·
Hal itu diutarakan
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Nunung Sobari,
Jumat (11/5/2012).
·
Dia menegaskan bahwa
Pemprov Jabar akan ikut mendorong perbaikan kondisi perfilman nasional, salah
satunya dengan pemberian penghargaan film dan narafilm terpuji dalam FFB.
·
"Jabar memiliki
kekayaan budaya yang seharusnya bisa menjadi sumber inspirasi bagi pembuat
karya film. Di provinsi ini juga terdapat bakat seniman dan sineas yang
berkualitas," kata Nunung.
·
Menurut sejarah,
lanjutnya, film pertama di Indonesia dibuat di Jawa Barat berjudul Lutung
Kasarung, yang dibuat berkat kerja sama pihak swasta dengan Bupati Bandung RAA
Wiranatakusumah V pada tahun 1926.
·
Acara malam
penganugerahan film dan narafilm terpuji ini bakal dimeriahkan oleh artis yang
dinominasikan seperti Oka Antara, Dwi Sasono, Reza Rahadian, Surya Saputra,
Atiqah Hasiholan, maupun Dorman Borisman. Beberapa artis akan tampil
memeriahkan acara itu yakni Cherrybelle, Syahrini, Indah Dewi Pertiwi,
Super Girliez, dan Melly Goeslaw.
- Penata Artistik Terpuji:
- Alan Sebastian, film Di Bawah Lindungan Ka’bah, produksi MD Pictures;
Sinopsis Film: Di Bawah Lindungan Ka’bah (BAWA)
Sebuah film ber-genre drama religi kembali dipersembahkan Md Pictures dibawah arahan sutradara Hanny R Saputra dan dibintangi Herjunot Ali, Laudya Cynthia Bella, Niken Anjani, Tara Budiman, Hj. Jenny Rachman, Widyawati, Didi Petet, dan Leroy Osmani.Sebelumnya pada tahun 1981 Asrul Sani pernah menyutradarai film dengan judul sama dengan dibintangi Cok Simbara, Camelia Malik, Ade Irawan, Rendra Karno, dan Mutiara Sani. Musik latarnya digarap Idris Sardi.Pada tahun 1978 lahir sebuah novel dengan judul yang juga sama. Novel tersebut ditulis Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah), seorang sastrawan sekaligus ulama dan politisi kelahiran Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908.Film Di Bawah Lindungan Ka’bah tahun 1981 bercerita tentang pemberontakan orang Minangkabau Sumatera Barat terhadap penjajahan Belanda tahun 1940-an dan sifat proteksionis seorang suami terhadap istrinya.Sementara Di Bawah Lindungan Ka’bah tahun 2011 berlatar belakang Sumatera Barat tahun 1920-an tentang cinta abadi, dimana ketika segala sesuatu kelihatannya tak mungkin, cinta dengan caranya sendiri, menjadikannya mungkin.SinopsisHamid dan Zainab berasal dari dua keluarga dengan tingkat sosial yang berbeda. Hamid yang berasal dari keluarga miskin dan Zainab yang berasal dari keluarga kaya. Hamid mendapat dukungan dana sekolah dari ayah Zainab, ibu Hamid pun bekerja di rumah keluarga Zainab. Pertemuan demi pertemuan membuat keduanya, Hamid dan Zainab, kemudian saling jatuh cinta.Mereka berbagi impian yang sama, yaitu tiap manusia bebas untuk mencintai dan dicintai, dan impian untuk menunaikan ibadah haji di MekahHamid melakukan segalanya demi Zainab. Demi mewujudkan cinta mereka. Demi mewujudkan impian itu. Melewati berbagai halangan yang ingin memisahkan mereka, mencoba membuka satu persatu belenggu yang meng atasnama kan adat masa itu.Bahkan ketika keinginannya untuk meminang Zainab pupus sudah, keinginannya untuk mewujudkan impiannya dan Zainab pergi ke Ka’bah tetap ia perjuangkan. Hamid berjuang pergi ke Mekah demi Zainab. Zainab berjuang mempertahankan cintanya disini demi Hamid.
Diposting oleh
ersa dilla
di
06.09
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Postingan (Atom)